ENKULTURASI IMAN TERHADAP ANIMISME ; PERTEMUAN GEREJA DENGAN RITUAL MIWIT ABEH DAYAK MA’ANYAN DESA DAYU
Keywords:
Enkulturasi Iman, AnimismeAbstract
Kalimantan merupakan wilayah multikultur dengan integrasi alam, sehingga selalu berkoneksi dengan kosmos secara natural. Dengan naluri sebagai homo-religio , masyarakat Kalimantan menjadikan alam sebagai mediasi untuk menghadirkan suatu transenden secara khusus pada unsur metakosmis lokal yang secara peyoratif disebut Animisme. Salah satu Sample dari animisme ini ialah Keramat Abeh Desa Dayu dalam ritual miwit Abeh, dimana masyarakat dayak ma’anyan orisinal desa Dayu meyakini adikuasa dari leluhur ini secara historik maupun empirik. Namun kehadiran soteria kristiani juga menjamah Penduduk , sehingga banyak generasi yang lahir dengan budaya dan dibesarkan oleh agama. Kerap kali generasi baru yang masih memiliki perspektif yang picik dan tendensius ,mengangap bahwa ritual animisme merupakan hal yang tabu, begitu pula sebaliknya mereka yang dibesarkan oleh budaya juga mengangap kristiani hanya sarana yang sama tampa keistimewaan. Dari sini terjadilah ambivalensi dan kebimbangan dalam memandang Tradisi budaya dan tidak jarang terjadi ketimpangan dalam porsi kehidupan berbudaya dan beragama karena sempitnya wawasan lokal. Penelitian ini ditujukan untuk melihat (1) Bagaimana pandangan kristianitas terhadap ritual animisme lokal dan pandangan budaya ritual animisme terhadap agama kristianitas ,(2) Bagaimana enkulturasi Gereja dalam memahami dan membawa diri secara tepat dalam ritual animisme tampa pergesekan. Data diperoleh melalui wawancara , observasi dan studi literatur. Hasil penilitian (1) perspektif kristiani dan kultural menunjukan tidak ada deviasi antara kedua aspek ini mereka memiliki kesamaan rupa meskipun tersusun oleh perbedaan konseptis, ( 2 ) Jalan untuk saling memahami dan belajar ialah melalui kompleksitas dialektik yang ekstensif diiringi dengan implikasi moralitas dalam tindakan itulah kemasan dalam Enkulturasi Iman terhadap animisme.
References
Afandi, A. 2018. ‘Kepercayaan Animisme-Dinamisme Serta Adaptasi Kebudayaan Hindu-Budha Dengan Kebudayaan Asli Di Pulau Lombok-Ntb’, Historis | FKIP UMMat, 1(1), p. 1. doi:10.31764/historis.v1i1.202.
Anscar J. Chupungco. 1998. Liturgy and Inculturation.
Bartim, V. 2019. Riwayat Desa Dayu dan Legenda Abeh, Bartim, Visit. Available at: https://visitbartim.com/read/106/riwayat-desa-dayu-dan-legenda-abeh.html.
Darmadi, H. 2016. ‘Dayak Asal-Usul Dan Penyebarannya’, SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(2), pp. 322–340. Available at: https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/sosial/article/view/376.
Diman, P. 2020. ‘Nyanyian Adat Masyarakat Dayak Maanyan: Suatu Pendekatan Hermeneutika’, Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni …, 1(1), pp. 41–56. Available at: https://e-journal.upr.ac.id/index.php/enggang/article/view/2461%0Ahttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/enggang/article/download/2461/2175.
Hamu, F. janu. 2019. ‘EKSPRESI IMAN DALAM BUDAYA: PERJUMPAAN ANTARA RITUS MAMAPAS LEWU BUDAYA DAYAK NGAJU DAN SAKRAMEN TOBAT DALAM GEREJA’.
Hoffman, P.F.B. dan L.A. 1991. The Making of Jewish and Christian Worship. Notre Dame-London: University of Notre Dame Press.
Kanisius, S. 2006. Allah dan Pliralisme Religius dalam gagasan Raimundo Panikkar. Jakarta: OBOR.
Koentjaraningrat. 2010. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. 20th edn. jakarta: Djambatan.
Koentjoraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kuncoro, H., Rimun, R. and Budiyono, B. 2022. ‘Enkulturasi dan Akulturasi Budaya Menurut Paulus’, Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, 3(1), p. 21. doi:10.46445/jtki.v3i1.509.
Martasudjita, E.D. 2010. ‘Proses Inkulturasi Liturgi di Indonesia’, Studia Philosophica et Theologica, 10, p. 60.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis penelitian Deskriptif Kualitatif. 1st edn. Jakarta Selatan: GP Press Group.
Pieris, A. 1998. Teologi Pemerdekaan Asia. Edinburg: T&T Clark.
Pooney, C. 2001. African Literature, Aninism and Politic. London: Routledge.
Raymundus Rede Blolong, S. 2012. Dasar Dasar Antropologi. 1st edn. Flores: NUSA INDAH.
Riswanto, D., Mappiare-AT, A. and Irtadji, M. 2017. ‘Kompetensi Multikultural Konselor pada Kebudayaan Suku Dayak Kalimantan Tengah’, JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 1(2), p. 215. doi:10.17509/jomsign.v1i2.8320.
Romawi, L. 2021. ‘De liturgia romana et inculturatione’, (40).
Sairwona, D.J.W. 2018. ‘Deskripsi praktik okultisme di kalangan remaja suku dayak maanyan di gereja sidang-sidang jemaat allah (gsja) wilayah kabupaten barito timur kalimantan tengah’, pp. 1–36.
Salam, S. 2009. Agama Kaharigan: Akar-Akar Budaya Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah.
Sugiyono. 2017. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,CV.
Wattimena, R.A.A. 2020. Untuk Semua Yang Beragama. 1st edn. Edited by Victi. Jakarta: PT kanisius. Available at: www.kanisiusmedia.co.id.