PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SLB-A KARYA MURNI MEDAN

Authors

  • Emirensiana Mamo Sele Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • Fransiskus Janu Hamu Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • Timotius Tote Jelahu Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Keywords:

Peran Guru, Pendidikan Agama Katolik dan Anak tunanetra.

Abstract

Menyampaikan pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) kepada anak tunanetra bukanlah suatu hal yang mudah.  Guru yang kompeten dan mumpuni dalam mengatasi anak berkebutuhan khusus seperti kelompok difabel tunanetra. Penelitian dengan judul peran guru Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Luar Biasa (SLB-A) Karya Murni Medan, dilakukan dengan tujuan  untuk mengetahui bagaimana peran guru  Agama Katolik di sekolah luar biasa (SLB) Karya Murni Medan dalam memberikan pejalaran Agama Katolik kepada murid penyandang tunanetra. 

            Dalam penelitian ini,  Peneliti  menggunakan teknik analisisi deskriptif kualitatif dengan metode wawancara, yang mana melibatkan pihak sekolah,yaitu: Kepala Sekolah, guru pendidikan Agama Katolik dua orang, rekan guru Agama Katolik dua orang dan murid difabel tunanetra enam orang. Data yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis data yaitu : wawancara, observasi dan dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi, percakapan dengan informan, profil informan , penentuan tema, implikasi, sintesis, dan prospek atau kemungkinan yang akan terjadi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Luar Biasa Karya Murni Medan sangatlah dibutuhkan.

            Guru Pendidikan Agama Katolik memiliki peran yang penting sekaligus tanggung jawab yang besar untuk mengenalkan Yesus Kristus dan Ajaran Iman Katolik kepada para murid difabel tunanetra. Tanggung jawab yang berat ini dikarenakan Sekolah Luar Biasa Karya Murni Medan menggunakan kurikulum pendidikan 2013, yang  diperuntukan lembaga pendidikan umum, sehingga guru Pendidikan Agama Katolik Sekolah Luar Biasa  Karya Murni Medan harus menterjemahkan terlebih dahulu kedalam huruf braile. Tidak hanya itu sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadi kesulitan tersendiri bagi guru Pendidikan Agama Katolik ditambah lagi para guru harus menghadappi beberapa murid dengan IQ dibawah rata-rata. Namun terlepas dari semua itu guru Pendidikan Agama Katolik Sekolah Luar Biasa Karya Murni Medan sudah menunjukkan perannya dalam mentransferkan ilmu pendidikan  kepada murid tunanetra di Sekolah Luar Biasa Karya Murni Medan.

References

Baraga, Bower. 1983. Pendidikan Anak Tunanetra. Yogyakarta: Pustaka Abadi.

Burhan, Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana Rosdakarya.

Dapiyanta. FX. 2014. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah. Yogyakarta: USD

Dapiyanta. FX. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Jakarta: Gunung Mulia.

Drost. 1998. Sekolah Mengajar atau Mendidik?. Yogyakarta: Kanisius

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud

Groome, Thomas H. 2010. Chirstian Religious Education. (terjemahan Daniel Stefanus). Jakarta: Gunung Mulia.

Hamzah. B. Uno. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Kunjana Rahardi. 2005. Guru Masa Kini Harus Jadi Ilmuwan Sejati. Yogyakarta: Kanisius

Konstitusi dan Direktorium Kongregasi Suster St. Yosep (KSSY) Medan : 2003. Medan, Sumatera Utara.

Komisi Kateketik KWI. 1999. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Jakarta : Komkat KWI

Luthfiyah, Fitwi. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Kanisius

Malik Fadjar, A. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003: Tentang Pendidikan Nasional . Jakarta: Mendiknas.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja

Nina Komala. 1992. Kemampuan Mengajar Agama Katolik.Yogyakarta: Pusat Pastoral.

OSCO.R. Sebastian. 1998. Guru Yang Digugu dan Ditiru. Rohani, No.0218, 138-145

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Sugiono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutjihti Somantri. 2012. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama

Supriyati, Yulia. 2001. Pengantar Pendidikan. Diktat Mata Kuliah untuk Mahasiswa Semester I, Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

SJ. Setyakarjana. 1997. Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kateketik.

SJ. Jacobs Tom. 1985. Sikap Dasar Kristiani.Yogyakarta: Kanisius

Tim Penyususn Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10

Usman, Moh. Uzer. 1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

W.S. Winkel.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

Wina Sanjaya. 2012. Perencanaan Dan Desain Sitem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Dari internet :

https://id. Wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus. Diakses tgl 10-05- 2018. Pkl 12.30 WIB

http://bintang bangsaku.com/artikel/2009/02/anak_tunanetra/. Diakses tgl 12-05-2018.Pkl 12.00. WIB

http://slurpps.wordpres.com /2010/10/03//organisasi. Diakses tgl 15-06-2018. Pkl 15.00

https://www.bimaskatolik.com/news2.php?op// Petingnya pendidikan agama katolik di sekolah. Diakses tgl 12-06- 2018 . Pkl 15.00.

Downloads

Published

2019-05-22

How to Cite

Emirensiana Mamo Sele, Fransiskus Janu Hamu, & Timotius Tote Jelahu. (2019). PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SLB-A KARYA MURNI MEDAN. Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik, 5(1), 31–45. Retrieved from http://ejurnal.stipas.ac.id/index.php/Sepakat/article/view/8