MENEROPONG KEHIDUPAN MENGGEREJA UMAT DI STASI TANGKILING DALAM TERANG PAHAM GEREJA SEBAGAI TUBUH MISTIK KRISTUS
Keywords:
Gereja, Tubuh Mistik Kristus.Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk meneropong kehidupan menggereja umat di Stasi Tangkiling dalam terang paham Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus. Umat di Stasi Tangkiling kurang terlibat secara aktif dalam hidup menggereja. Melalui studi ini, diharapkan agar umat Stasi Tangkiling mampu menyadari arti dirinya sebagai Gereja Tubuh Mistik Kristus yang direalisasikan dalam kehidupan menggereja.
Metode yang dilakukan dalam penelitian yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, depth interview dan dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi percakapan dengan informan, profil informan, penentuan tema, refleksi, implikasi, sintesis, prospek atau kemungkinan yang akan terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat di Stasi Tangkiling memiliki kehidupan menggereja yang sudah baik dan hal tersebut sesuai dengan paham Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus. Hanya saja umat tidak memahami secara mendalam akan makna Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus karena belum pernah diberi pemahaman sebelumnya. Faktor-faktor penghambat bagi keterlibatan umat adalah kurangnya pemahaman umat tentang makna Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus, kesibukan dalam pekerjaan, transportasi dan jarak serta perbedaan pendapat. Maka langkah pastoral yang diharapkan untuk dapat menjawabi persoalan yang ada adalah dengan melakukan katekese berkelanjutan, keterlibatan secara aktif dari mitra pastoral dan pendekatan melalui kunjungan.
References
Dokumen-Dokumen:
Konferensi Waligereja Indonesia. , 1996, Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius.
Konferensi Waligereja Regio Nusa Tenggara. , 1995, Kompendium Katekismus Gereja Katolik. NTT: Nusa Indah.
Konsili Vatikan II. , 1993, Dokumen Konsili Vatikan II. Penerj. R. Hardawiryana. Jakarta: DOKPEN KWI-Obor.
Buku-Buku:
Aritonang, Jan S., dan de Jonge, Christian. , 2009, Apa dan Bagaimana Gereja? Pengantar Sejarah Eklesiologi. Jakarta: Gunung Mulia.
Bungin, Burham. , 2009, Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Cahyadi, Krispuwarna. , 2010, Benediktus XVI. Yogyakarta: Kanisius.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Dulles, Avery. , 1990, Model-Model Gereja. Ende: Nusa Indah.
Idrus, Muhamad, 2007, Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Yogyakarta: UII Press.
Janssen. , 1993, Gereja. Malang: Institut Pastoral Indonesia.
----------. , 1995, Tugas-tugas Gereja. Malang: Institut Pastoral Indonesia.
Lalong Bakok, N. , 2005, Menuju Dunia Baru. NTT: Nusa Indah.
Mardiatmadja, B. S. , 1991, Eklesiologi, Makna dan Sejarahnya. Yogyakarta: Kanisius.
Martasudjita, E. , 2003, Sakramen-sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
Meleong, J. Lexy. 2009. Metode Penlitian Kalitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Richard. 2005, 101 Tanya Jawab Tentang Gereja. Jakarta: Obor.
Sugiyono. , 2007, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
------------. , 2016, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. , 2010, Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Widoyoko, Putra, Eko. 2012. Teknik Menyusun Instrumen Penelitian. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Majalah:
Komunitas Pembawa Harapan dan Keselamatan 2017, Berita Karmel, Sarana Komunikasi Ordo Karmel.
Kamus-Kamus:
Tim Prima Pena. , 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gita Media Press.
Maryanto, Ernest. , 2004, Kamus Liturgi Sederhana. Yogyakarta: Kanisius.
Jurnal:
Petrus Bine Saramae, “Konstitusi Liturgi Konsili Vatikan II”, Orientasibaru.net/Vol_23_No_1_2014/OB.23.01.APR.2014-03. Diakses pada 18 Maret 2018, 12:06.
Internet:
http://jeniarto.blogspot.com/2012/01/pemikiran-filsafat-sejarah-agustinus-st.html?m=, diakses 21 April 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Aquinas, diakses 21 April 2018.