Gereja sebagai Agen Transformasi Ekologis: Studi tentang Peran Gereja dalam Menjaga Lingkungan Hidup berdasarkan Laudato Si’
DOI:
https://doi.org/10.58374/sepakat.v11i2.448Keywords:
Agen, Implikasi Laudato Si', TransformasiAbstract
Krisis ekologis telah menarik perhatian besar di seluruh dunia. Gereja juga telah menyerukan tindakan nyata. Melalui ensiklik yang ditulis oleh Paus Fransiskus, disampaikan ajakan untuk melakukan transformasi positif sebagai tanggapan terhadap krisis ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Gereja sebagai agen transformasi serta mengimplementasikan pemahaman atas Laudato si’ dalam tindakan konkret. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif, menelaah dokumen Gereja seperti Laudato si’ dan data sekunder lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gereja merupakan agen transformasi ekologis yang memiliki peran penting dalam memajukan kesejahteraan ekologis. Dalam Laudato si’, terdapat tiga aspek yang membentuk implikasi peran Gereja: pertobatan ekologis, liturgi, dan pendidikan iman, yang menumbuhkan kesadaran ekologis serta solidaritas terhadap para korban krisis ekologis. Gereja tidak hanya menjadi pembawa pesan, tetapi juga secara aktif berperan sebagai penggerak perubahan berkelanjutan.
References
Ardhana, I. Putu Gede. 2011. “Kajian Kerusakan Sumberdaya Hutan Akibat Kegiatan Pertambangan.” Ecotrophic 6(2):375494.
Benedictus XVI. n.d. “Message of His Holiness Pope Benedict XVI For The Celebration Of The World Day Of Peace.” 1–9.
Benediktus XVI, Paus. 2009. Caritas In Veritate. Konferensi Waligereja Indonesia.
Change, Intergovernmental Panel on Climate. 2021.“Climate Change Widespread, Rapid, and Intensifying – IPCC.”
Dokumen Konsili Vatikan II. 2017. AD Gentes Kepada Semua Bangsa. 3rd ed. edited by D. KWI.
Ginting, Bayu Kaesarea. 2022. “Koinonia: Respon Gereja Atas Krisis Ekologi.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 7(1):184–204.
Idaman, Yosef Tavelik. 2021. “Imbauan Laudato Si Terkait Masalah Kerusakan Hutan Dan Implikasinya Bagi Karya Misi Gereja.”
Konstitusi Dogmatis, and Tentang Gereja. 1964. Lumen Gentium. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Maru, Titus Paulus Maru, Kristofel Silan, and Seravin Lengkey. 2024. “Pertobatan Ekologis Dalam Terang Ensiklik Laudato Si.” Pineleng Theological Review 1(1):1–12.
Naja, HR Daeng. 2012. Bank Hijau Kebijakan Kredit Berwawasan Lingkungan. Media Pressindo.
Paulus II, Yohanes. 1990. “Redemtoris Missio (Tugas Perutusan Sang Penebus).” Seri Dokumen Gerejawi No. 14 (14).
Paus Fransiskus. 2015. “Seri-Dokumen-Gerejawi-No-98-LAUDATO-SI-1.” Ensiklik Paus Fransiskus 1–161.
Pranadji, Tri. 2005. “Keserakahan, Kemiskinan, Dan Kerusakan Lingkungan.” Analisis Kebijakan Pertanian 3(4):313–25.
Ranboki, Buce A. 2017. “Menemukan Teologi Leonardo Boff Dalam Ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si’.” Indonesian Journal of Theology 5(1):42–67.
Razi, Muhammad Fahrul. 2021. “Dampak Aktivitas Pertambangan Batubara Terhadap Lingkungan Dan Masyarakat Kalimantan Timur.”
Roppelt, Rowena. 2024. “Transformative Liturgy: Shaping an Ecological Spirituality.” LIMINA-Grazer Theologische Perspektiven 7(2):95–118.
Tukan, Paulus Barekama. 2023. “Pertobatan Ekologis Sebagai Upaya Pemulihan Moral Bangsa: Tinjauan Ensiklik Laudato Si Paus Fransiskus.” Jurnal AKADEMIKA 22(2):50–64.
Watch, Global Forest. n.d.“Indonesia Deforestation Rates & Statistics.” https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN/?utm_source.
Wijaya, I. Ketut Kasta Arya. 2024. “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan: Tantangan Dalam Tata Kelola Industri Pariwisata Yang Berbasis Kearifan Lokal.” Jurnal Ilmu Hukum Kyadiren 5(2):45–53.
Wonorahardjo, Surjani. 2020. “Ensiklik Laudato Si ‘di Era Digital Gereja.” PROSIDING 56.
Yohanes Paulus II. 1991. Centesimus Annus Ulang Tahun Ke-Seratus.
Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




