PENTINGNYA KATEKESE DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN UMAT KATOLIK MENGENAI TATA GERAK LITURGI

Authors

  • Fitria Fitria Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • Silvester Adinuhgra Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • Paulina Maria Ekasari Wahyuningrum Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Keywords:

katekese, tata gerak liturgi.

Abstract

Skripsi ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis yang melihat bahwa masih banyak umat Katolik yang belum memahami dan menerapkan tata gerak liturgi dengan tepat. Hal ini nampak ketika umat masih ada yang tidak tahu kapan harus berdiri, duduk, membungkuk, berlutut. Penyebab ketidaktahuan dan ketidakpahaman  ini  berkaitan  dengan  kurangnya  katekese  tentang  tata  gerak liturgi. Maka, dengan tulisan ini, pemahaman umat Katolik mengenai tata gerak liturgi semakin meningkat.

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan metode kepustakaan. Penulis mengkaji  tema  ini  dengan  bersumber  pada  buku-buku,  jurnal,  skripsi  dan dokumen-dokumen resmi Gereja.

Sebagai hasil kajian penulis, dapat disimpulkan bahwa salah satu bagian liturgi  yang perlu  diperhatikan  adalah  tata  gerak  liturgi.  Maka dari  itu,  umat diharapkan agar mampu memahami dan menerapkannya dengan baik dalam berliturgi. Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman umat mengenai tata gerak  liturgi,  penulis  mengusulkan  penggunaan  model  katekese praktis  dalam penulisan  skripsi  ini.  selain  itu  penulis  juga  mengusulkan  tema  dan  program khusus untuk melaksanakan katekese tentang tata gerak liturgi. Melalui program dan tema model katekese praktis ini, umat diajak untuk memahami dan menerapkan tata gerak liturgi dengan baik dan tepat sebagaimana mestinya. Selain itu, model katekese bentuk praktis ini sangat cocok diterapkan bagi umat di stasi- stasi, mengingat bahwa pelaksanaan katekese praktis ini tidak memakan waktu yang  lama,  dan  langsung  mengajak  umat  tidak  hanya  terbatas  pada  teori melainkan pada tindakan. Dengan demikian, umat dapat memahami dan menerapkan tata gerak liturgi dengan mudah.

References

Adinuhgra, Silvester. 2015. Menemukan Iklim yang Hidup dalam Komunitas: Upaya Menghadapi Dampak Buruk Globalisasi, (Jurnal Sepakat) 1(2): 12. Palangka Raya.

Apostolicam Actuositatem, Dekrit tentang Kerasulan Awam, Terj. Robert

Hardawiryana. Jakarta: OBOR, 2012.

Ardijanto, Karnan. 2012. Katekese Liturgi Suatu Keharusan. http://www.imankatolik.or.id/katekese-liturgi.html. (Diunduh 6 Juni 2020).

Fransiskus. 2013. Evangeli Gaudium (Sukacita Injil): Seruan Apostolic. Terj.

Adisusanto & Prasati, Bernadeta Harini Tri. 2014. Jakarta: Departemen

Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Hardawiryana. Robert. 2005. Katekese Umat-Hasil Pertemuan Kateketik

Keuskupan Se-Indonesia, PKKI IV, 2005.

Hendro. Yohanes. 2018. “Pokok-Pokok Penyelenggaraan Katekese: Analisis Dokumen Catechesi Tradendae oleh Paus Yohanes Paulus II”. Jurnal Jumpa, 1(1): 53-68.

Herson. Dionisius. 2019. https://www.academia.edu/9053037/TATA_ CARA_dan_URUTAN_PERAYAAN_EKARISTI. (Diunduh 16 Februari

.

Huber, Thomas. 1995. Rangkuman Hasil PKKI Ke 5 Tahun 1987. Yogyakarta: Kanisius, Komkat KWI, 1995.

Huck, Gabe. 2001. Liturgi yang anggun dan Menawan. Yogyakarta: Kanisius.

Hului, Hermas. 2011. “Usaha Meningkatkan Kemampuan Berkatekese Umat Bagi Para Katekis Sukarela Di Paroki Keluarga Suci Tering Keuskupan Agung Samarinda”.Skripsi.Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Komisi Liturgi KWI. 1969. Pedoman Umum Misale Romawi. Nusa Indah.

Komisi Liturgi KWI. 2011. Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi

Asas-asas dan Pedoman. Jakarta: OBOR

KOMKAT KWI. 2014. Katekese Umat dan Evangelisasi Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Konferensi Wali Gereja Indonesia. 2008. Dokumen Konsili Vatikan II.

Terjemahan, Hardawiryana. Jakarta: OBOR.

Konferensi WaliGereja Indonesia. 1996. Iman Katolik Buku Informasi dan

Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Konferensi Waligereja Indonesia. 2005. Tata Perayaan Ekaristi. Jakarta: KWI. Konferensi Waligereja Indonesia. 2006. Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris

Canonici). Jakarta: Konferensi Waligereja Indonesia.

Konferensi Waligereja Indonesia. 2009. Kompendium Katekismus Gereja Katolik.

Jakarta: Kanisius.

Konferensi Waligereja Regio Nusa Tenggara. 2007. Katekismus Gereja Katolik.

Ende: Nusa Indah.

Kristanto, Jarot. 2010. SIMBOL-SIMBOL LITURGI: Studi tentang Makna

Simbol Liturgi Ditinjau dari Fungsi Pastoral. Jurnal Theologia Aletheia.

(21): 20-35.

Lalu, Yosef. 2007. Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Lembaga Biblika. 2016. Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab

Indonesia.

Listiati, Ingrid. 2018. Menuju Kedewasaan Iman di dalam Kristus.

Katolisitas.org,menuju-kedewasaan-iman-dalam-kristus. (Diunduh 28 Juni

.

Martasudjita, Emanuel. 1999. Pengantar Liturgi, Makna, Sejarah dan Teologi

Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

Maryanto, Ernest. 2004. Kamus Liturgi sederhana. Yogyakarta: Kanisius

Mukese, John Dami. 2006. Menjadi Manusia Kaya Makna. Jakarta: Obor.

. 2012. Homiletik Seni Berkhotbah Efektif. Ende: Nusa Indah.

Nsalu, Rikardus. 2011. Tata gerak liturgis. Jogger- philosphiettheologica.blogspot.com/ 2011/05/tata-gerak-liturgis.html?m=1 (diunduh sabtu, 14 februari 2020).

Nugroho, Felix. Sapto. 2008. “Pendewasaan Iman dalam Pergulatan Kaum Muda melalui Pedagogi Ignasian dalam Latihan Rohani”. Skripsi. Program Studi ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pambudi, Antonius. 2012. Arti, Tujuan & Sasaran katekese. Jakarta: Obor.

Paulus VI. 1975. Evangeli Nuntiandi: Imbauan Apostolik tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern. Terj. Hadiwikarta. 2015. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Paulus, Yohanes. 1979. Catechesi Tradendae: Anjuran Apostolik kepada para Uskup, Klerus dan Segenap Umat Beriman tentang Katekese Masa Kini. Terj. Robert Hardawiryana. 2011. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Benediktus XVI. 2007. Sacramentum Caritatis (Sakramen Cinta Kasih). Terj.

Maryanto, Ernest. Jakarta: Komisi Liturgi KWI.

Prayitna, Antonius Gunardi, 2015. Makna Kekayaan Tata Gerak dan Sikap Tubuh dalam Liturgi Ekaristi https://parokiyakobus.wordpress.com/informasi- iman-katolik/makna-kekaya an-tata-gerak-dan-sikap-tubuh-dalam-liturgi- ekaristi/ (Diunduh 14 Maret 2020).

Prodeita, Theresia. Vita. 2019. Pemahaman dan Pandangan Tentang Sakramen

Perkawinan oleh Pasangan Suami-istri Katolik. Jurnal Teologi. Vol. 8(1):

-106.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Sutoro, Herman Yoseph Singgih. 2019. Pengertian Liturgi Menurut Pius XII

Mediator Dei Ensiklik tentang Liturgi Suci https://santopaulus.id/2019/05/pengertian-liturgi/ (Diunduh 15 Februari

.

Telaumbanua, Marinus. 2013. Simak, Arti dan Makna Katekese. Jakarta: Word

Press, 2013.

Triatmo, Agis. 2012. Pengertian, Dasar, dan Prinsip Ketekese. http://www. imankatolik.or.id/pengertian_dasar_dan_prinsip _katekese.html (Diunduh

Maret 2020).

Winarno. Yoyok. 2019. “Perkembangan Katekese Digital Menurut Pertemuan Kateketik AntarKeuskupan Se-Indonesia Kesepuluh (PKKI X)”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Downloads

Published

2020-09-09

How to Cite

Fitria Fitria, Silvester Adinuhgra, & Paulina Maria Ekasari Wahyuningrum. (2020). PENTINGNYA KATEKESE DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN UMAT KATOLIK MENGENAI TATA GERAK LITURGI. Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik, 6(2), 41–53. Retrieved from http://ejurnal.stipas.ac.id/index.php/Sepakat/article/view/17