RELEVANSI BUDAYA MANUGAL DAYAK SIANG DALAM KEHIDUPAN MENGGEREJA DI STASI SANTO PETRUS CANGKANG

Authors

  • Elia Katarina Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • Silvester Adinuhgra Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya
  • P. Fransiskus Janu Hamu Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Keywords:

relevansi, budaya manugal, dan hidup menggereja.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi budaya Dayak Siang manugal dalam hidup menggereja. Manugal merupakan salah satu tradisi kebudayaan masyarakat Suku Dayak Siang yang sampai sekarang masih tetap dilaksanakan tanpa terkecuali termasuk yang beragama Katolik dan umat Katolik di stasi Santo Petrus Cangkang lebih tertarik mengikuti kegiatan manugal jika dibandingkan dengan hidup menggereja. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji tema skripsi relevansi budaya Dayak Siang manugal dalam kehidupan menggereja.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data model Miles dan Huberman yang terbagi atas 4 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya relevansi nilai-nilai positif budaya  manugal  dalam  kehidupan  menggereja,  yang  pertama  nilai  teologis terdapat dalam bentuk doa, yang kedua nilai sosiologis terdapat dalam kebersamaan, yang ketiga nilai estetika terdapat dalam bentuk barisan dan kangkurung.

Melalui studi ini di harapkan adanya keseimbangan antara kegiatan manugal dengan hidup menggereja.

References

Anggito, Albi & Setiawan, Johan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV jejak

Drewes & Mojau, Julianus. 2007. Teologi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia

Dove, Michael. 1994. Kebudayaan Dayak. Jakarta: Gramedia

Haryo, Roedy. 2016. Budaya Dayak. Palangka Raya: Lembaga Literasi Dayak Janssen. 1995. Tugas-Tugas Gereja. Malang: Institut Pastoral Indonesia Koentjaraningrat. 2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan Lalu, Yosef. 2010. Makna Hidup dalam Terang Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius

Murdiyatmoko, Janu. 2007. Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Grafindo Media

Pratama

Riwut, Tjilik. 2003. Menyelami Kekayaan Leluhur. Palangka Raya: Pusaka Lima

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. M.Pd. 2012. Metode Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama. Sulang, Kusnis. 2011. Budaya Dayak. Malang: Bayumedia

Tim Penulis Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Prima Pena Ulber, Silalahi, MA. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Waridah, Ernawati. 2017. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Bmedia.

Widjono. 2006. Budaya Dayak. Yogyakarta: Galangpress

Wiranata, Gede. 2011. Antropologi Budaya. PT Citra Aditya Bakti.

Downloads

Published

2020-09-09

How to Cite

Elia Katarina, Silvester Adinuhgra, & P. Fransiskus Janu Hamu. (2020). RELEVANSI BUDAYA MANUGAL DAYAK SIANG DALAM KEHIDUPAN MENGGEREJA DI STASI SANTO PETRUS CANGKANG. Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik, 6(2), 31–40. Retrieved from http://ejurnal.stipas.ac.id/index.php/Sepakat/article/view/12